1. Sejarah Coto Mangkasara'
Berbicara
tentang coto dan soto adalah dua hal yang sebagian orang mempersepsikannya sama
karena sama-sama menggunakan daging sebagai bahan dasar dalam pengolaan kedua
jenis hudngan kuliner ini. Mungkin persepsi itu tidak salah karena belum ada
penelusuran mendalam mengenai perbedaan secara mendasar kedua jenis kuliner
nusantara ini. namun pada beberapa artikel menyebutkan bahwa kuliner di
Indonesia itu ternyata banyak dipengaruhi oleh bangsa Asia seperti China, salah
satunya adalah coto dan soto ini seperti yang tertulis dalam buku Dennys
Lombard yang berjudul “Nusa Jawa; Silang Budaya” yang berisi tentang asal mula
soto sebagai makanan China bernama Caudo yang pertama kali popular di wilayah
Semarang. Dari Caudo tersebut, mengalami perkembangan menjadi soto dan dalam
masyarakat Makassar disebut Coto Mangkasara’. Coto Mangkasara’ atau Coto
Makassar merupakan salah satu hidangan kuliner khas dari kota Makassar yang
masuk dalam kategori seni ketatabogaan dengan citarasa tinggi. Kuliner khas ini
merupakan makanan masyarakat biasa atau umum, namun demikian pada masa kerajaan
Gowa Berjaya yang berpusat di Somba Opu, Coto Makassar ini juga sering
dijadikan sebagai hidangan bagi kalangan di istana kerajaan pada zaman itu.
Adapula yang berpendapat bahwa Coto Makassar ini merupakan jenis kuliner yang
diciptakan oleh rakyat jelata dan disajikan kepada para pengawal kerajaan
sebelum bertugas untuk menjaga kerajaan di pagi harinya. Oleh karena itu, keberadaan
Coto Makassar diduga telah ada sejak kerajaan Gowa berdiri sekitar tahun 1538.
Selain itu, hidangan Coto Makassar sebagai kuliner khas juga mendapat pengaruh
dari makanan Cina yang telah ada sejak abad 16. Hal ini dapat dilihat dari
jenis sambal yang digunakan yakni sambal tao-cao yang termasuk dalam jenis
ketatabogaan cina yang mempengaruhi seni ketatabogaan Makassar.
Coto
Makassar sebagai salah satu jajanan kuliner kota Makassar juga merupakan
jenis masakan sup atau kuah yang tertua di Indonesia. Keberadaan jejeran
jajanan kuliner yang sejenis seperti soto Madura, Tegal, Betawi, Banjar, Medan,
Padang dan sebagainya diduga kuat terinsprasi dari pengaruh Coto Makassar yang
dibawa oleh para pelaut Bugis yang melakukan perdagangan ke tanah jawa. Coto
Makassar adalah warisan tradisi yang telah menjadi hidangan favorit masyarakat
dan bisa ditemui hampir berbagai daerah di Sulawesi Selatan.
2. Coto Mangkasara' dengan 40 ramuan
bumbu
Kelezatan
yang memanjakan lidah ketika menikmati hidangan Coto Makassar ini tidak
terlepas dari pengolaan berbagai jenis bumbu yang digunakan. Tidak
tanggung-tanggung, dalam meramu jenis bumbu yang digunakan pada Coto Makassar
ini dilakukan pencampuran dengan 40 jenis bumbu lokal yang terdiri dari
rempah-rempah yang memiliki rasa dan aroma yang khas serta berkhasiat untuk
kesehatan anggota badan. Adapun jenis bumbu yang digunakan terdiri dari kacang
tanah, kemiri, bubuk cengkeh, lengkuas, merica, bawang merah, bawang putih,
jintan, ketumbar merah, ketumbar putih, pala, foeli, sere, jahe, laos, daun
jeruk purut, daun salam, daun kunyit, daun bawang, daun seledri, daun prei,
lombok merha, lombok hijau, gula talla, asam, kayu manis, garam, papaya muda
untuk mengolah daging, dan kapur untuk membersihkan jeroan. Rasa dan aroma khas
yang dihasilkan oleh bumbu pada hidangan coto Makassar ini juga berfungsi
sebagai penawar zat kolesterol yang terdapat dalam hati, babat, jantung, dan
limpah yang banyak mengandung kolesterol.
3. Khasiat Coto Mangkasara'
Kandungan
manfaat untuk kesehatan yang ada dalam hidangan Coto Makassar ini sangat
banyak. Antara lain adalah:
1. Mencegah
dan mengatasi Anemia
Penyakit
kurang darah atau yang dikenal dengan Anemia merupakan penyakit yang disebabkan
kekurangan asam folat dan zat besi yang sering menyerang organ tubuh khususnya
darah. Asam folat merupakan bahan esensial untuk sintesis DNA dan RNA yang
sangat penting untuk metabolism inti sel termasuk sel darah merah. Sedangkan
zat besi merupakan unsur penting dalam pembentukan sel darah merah. Asam
folat dan zat besi ini banyak terdapat pada hati.
2. Menyehatkan
otak
Bahan Coto
Makassar terutama hati, jantung, dan ginjal banyak mengandung vitamin B yang
berguna bagi kesehatan otak. Semua jenis vitamin B merupakan zat gizi yang
penting bagi kesiapan kerja sistem sel-sel syaraf manusia.
3. Sehat
untuk ibu hamil
Ibu hamil
termasuk dalam kelompok rawan gizi. Kekurangan gizi yang terjadi selama masa
kehamilan dapat berdampak cukup besar terhadap proses pertumbuhan dan
perkembangan janin. Asam folat dan zat besi merupakan zat gizi yang berperan
penting karena biasanya ibu hamil cenderung mengalami defisiensi kedua jenis
zat gizi tersebut. Asam folat sangat dibutuhkan untuk perkembangan sistem saraf
dan mencegah terjadinya kecacatan pada bayi. Ibu hamil juga seringkali
mengalami anemia akibat kekurangan zat besi. Kenaikan volume darah secara pesat
pada ibu hamil akan meningkatkan kebutuhan zat besi yang membutuhkan tambahan
zat besi sebanyak 20 mg/hari. oleh karena itu, bahan-bahan yang terkandung
dalam hidangan Coto Makassar seperti hati dan ginjal memiliki peranan yang
sangat penting ketika masa kehamilan karena mengandung asam folat dan zat besi.
4. Meningkatkan
sistem kekebalan tubuh
Selain
khasiat mencegah dan mengatasi ketiga jenis penyakit diatas, manfaat lain Coto
Makassar bagi kesehatan tubuh adalah meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Zat
yang dibutuhkan untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit adalah
zinc dan vitamin A. Kedua jenis zat ini terkandung didalam bahan Coto Makassar
yang sangat baik untuk memelihara kesehatan jaringan epitel termasuk
endothelium pada pembuluh darah. Kedua zat gizi ini dapat membantu mencegah
kerusakan pembuluh darah dan dikatakan oleh beberapa ahli bahwa vitamin A dan
zinc secara signifikan membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
ok
BalasHapus