Rabu, 22 Maret 2017

Sejarah dan Manfaat Coto Makassar





1. Sejarah Coto Mangkasara'

Berbicara tentang coto dan soto adalah dua hal yang sebagian orang mempersepsikannya sama karena sama-sama menggunakan daging sebagai bahan dasar dalam pengolaan kedua jenis hudngan kuliner ini. Mungkin persepsi itu tidak salah karena belum ada penelusuran mendalam mengenai perbedaan secara mendasar kedua jenis kuliner nusantara ini. namun pada beberapa artikel menyebutkan bahwa kuliner di Indonesia itu ternyata banyak dipengaruhi oleh bangsa Asia seperti China, salah satunya adalah coto dan soto ini seperti yang tertulis dalam buku Dennys Lombard yang berjudul “Nusa Jawa; Silang Budaya” yang berisi tentang asal mula soto sebagai makanan China bernama Caudo yang pertama kali popular di wilayah Semarang. Dari Caudo tersebut, mengalami perkembangan menjadi soto dan dalam masyarakat Makassar disebut Coto Mangkasara’. Coto Mangkasara’ atau Coto Makassar merupakan salah satu hidangan kuliner khas dari kota Makassar yang masuk dalam kategori seni ketatabogaan dengan citarasa tinggi. Kuliner khas ini merupakan makanan masyarakat biasa atau umum, namun demikian pada masa kerajaan Gowa Berjaya yang berpusat di Somba Opu, Coto Makassar ini juga sering dijadikan sebagai hidangan bagi kalangan di istana kerajaan pada zaman itu. Adapula yang berpendapat bahwa Coto Makassar ini merupakan jenis kuliner yang diciptakan oleh rakyat jelata dan disajikan kepada para pengawal kerajaan sebelum bertugas untuk menjaga kerajaan di pagi harinya. Oleh karena itu, keberadaan Coto Makassar diduga telah ada sejak kerajaan Gowa berdiri sekitar tahun 1538. Selain itu, hidangan Coto Makassar sebagai kuliner khas juga mendapat pengaruh dari makanan Cina yang telah ada sejak abad 16. Hal ini dapat dilihat dari jenis sambal yang digunakan yakni sambal tao-cao yang termasuk dalam jenis ketatabogaan cina yang mempengaruhi seni ketatabogaan Makassar.

Coto Makassar sebagai salah satu jajanan kuliner kota Makassar  juga merupakan jenis masakan sup atau kuah yang tertua di Indonesia. Keberadaan jejeran jajanan kuliner yang sejenis seperti soto Madura, Tegal, Betawi, Banjar, Medan, Padang dan sebagainya diduga kuat terinsprasi dari pengaruh Coto Makassar yang dibawa oleh para pelaut Bugis yang melakukan perdagangan ke tanah jawa. Coto Makassar adalah warisan tradisi yang telah menjadi hidangan favorit masyarakat dan bisa ditemui hampir berbagai daerah di Sulawesi Selatan.

2. Coto Mangkasara' dengan 40 ramuan bumbu

Kelezatan yang memanjakan lidah ketika menikmati hidangan Coto Makassar ini tidak terlepas dari pengolaan berbagai jenis bumbu yang digunakan. Tidak tanggung-tanggung, dalam meramu jenis bumbu yang digunakan pada Coto Makassar ini dilakukan pencampuran dengan 40 jenis bumbu lokal yang terdiri dari rempah-rempah yang memiliki rasa dan aroma yang khas serta berkhasiat untuk kesehatan anggota badan. Adapun jenis bumbu yang digunakan terdiri dari kacang tanah, kemiri, bubuk cengkeh, lengkuas, merica, bawang merah, bawang putih, jintan, ketumbar merah, ketumbar putih, pala, foeli, sere, jahe, laos, daun jeruk purut, daun salam, daun kunyit, daun bawang, daun seledri, daun prei, lombok merha, lombok hijau, gula talla, asam, kayu manis, garam, papaya muda untuk mengolah daging, dan kapur untuk membersihkan jeroan. Rasa dan aroma khas yang dihasilkan oleh bumbu pada hidangan coto Makassar ini juga berfungsi sebagai penawar zat kolesterol yang terdapat dalam hati, babat, jantung, dan limpah yang banyak mengandung kolesterol.
  
3.  Khasiat Coto Mangkasara'

Kandungan manfaat untuk kesehatan yang ada dalam hidangan Coto Makassar ini sangat banyak. Antara lain adalah:

1. Mencegah dan mengatasi Anemia
Penyakit kurang darah atau yang dikenal dengan Anemia merupakan penyakit yang disebabkan kekurangan asam folat dan zat besi yang sering menyerang organ tubuh khususnya darah. Asam folat merupakan bahan esensial untuk sintesis DNA dan RNA yang sangat penting untuk metabolism inti sel termasuk sel darah merah. Sedangkan zat besi merupakan unsur penting dalam pembentukan sel darah merah.  Asam folat dan zat besi ini banyak terdapat pada hati.

2.   Menyehatkan otak
Bahan Coto Makassar terutama hati, jantung, dan ginjal banyak mengandung vitamin B yang berguna bagi kesehatan otak. Semua jenis vitamin B merupakan zat gizi yang penting bagi kesiapan kerja sistem sel-sel syaraf manusia. 

3.  Sehat untuk ibu hamil
Ibu hamil termasuk dalam kelompok rawan gizi. Kekurangan gizi yang terjadi selama masa kehamilan dapat berdampak cukup besar terhadap proses pertumbuhan dan perkembangan janin. Asam folat dan zat besi merupakan zat gizi yang berperan penting karena biasanya ibu hamil cenderung mengalami defisiensi kedua jenis zat gizi tersebut. Asam folat sangat dibutuhkan untuk perkembangan sistem saraf dan mencegah terjadinya kecacatan pada bayi. Ibu hamil juga seringkali mengalami anemia akibat kekurangan zat besi. Kenaikan volume darah secara pesat pada ibu hamil akan meningkatkan kebutuhan zat besi yang membutuhkan tambahan zat besi sebanyak 20 mg/hari. oleh karena itu, bahan-bahan yang terkandung dalam hidangan Coto Makassar seperti hati dan ginjal memiliki peranan yang sangat penting ketika masa kehamilan karena mengandung asam folat dan zat besi.

4.  Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Selain khasiat mencegah dan mengatasi ketiga jenis penyakit diatas, manfaat lain Coto Makassar bagi kesehatan tubuh adalah meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Zat yang dibutuhkan untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit adalah zinc dan vitamin A. Kedua jenis zat ini terkandung didalam bahan Coto Makassar yang sangat baik untuk memelihara kesehatan jaringan epitel termasuk endothelium pada pembuluh darah. Kedua zat gizi ini dapat membantu mencegah kerusakan pembuluh darah dan dikatakan oleh beberapa ahli bahwa vitamin A dan zinc secara signifikan membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.




1 komentar: